
Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa, terutama di Indonesia....
Nama Kampung Damai, sepertinya tak asing lagi bagi warga Kabupaten Cirebon. Itu adalah nama pesantren yang berdiri awal tahun 1990-an. Awalnya, pesantren yang terletak di Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber dan berada persis di tepi Sungai Cipager ini bernama Darussalam.
Di tahun 1995, pengelola pesantren itu ingin meng-Indonesia-kan nama pesantrennya. Mulai saat itulah, pesantren yang pola pendidikannya mengadopsi dari Pesantren Gontor, Ponorogo, berubah nama menjadi Pesantren Kampung Damai.
Pembentukan kader-kader muslim yang mandiri, kreatif, produktif dan berkualitas menuju ridho illahi.
Untuk mempersiapkan kader-kader yang berkualitas dalam mempersiapkan kader umat yang bertaqwa, berakhlaq mulia berilmu dan beramal agar mereka dapat hidup berdaya guna pada zamannya. Maka ditancapkan pada diri anak Panca Jiwa Pondok yaitu : Berbutdi Tinggi ( Moral Being ), Berbadan Sehat ( Physical Being ), Berpengetahuan Luas ( Intellectual Being ), Berfikiran Bebas ( Social Being ), Berjiwa Ikhlas ( Religious Being ), serta tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Al-Hadits.
‘Kampung Damai berdiri di atas dan untuk semua golongan’
Kelurahan Perbutulan Sumber Cirebon, tempat dimana Pondok Pesantren Kampung Damai berdiri, dahulu bernama Kampung Dukumulo yang sangat dikenal dengan dunia hitamnya. Sejarah kemudian mencatat peran Ki Mas Maliman (Syeikh Kamalul Iman), seorang mujahid dari Mataram, mengakhiri dunia hitam Kampung Dukumulo menjadi kampung damai, bantas dan butul ( bahasa Jawa yang berarti : futuh, berhasil, terbuka, menang), sehingga kemudian melekatkan namanya menjadi Perbutulan.
Di Desa Perbutulan, Kyai Arief (KH. Raden Kartajumena, turunan ke-12 dari Syeikh Syarief Hidayatullah) membangun masjid dan rumah. Sejak saat itu masyarakat sekitar tidak lagi pergi melaksanakan shalat Jum’at ke Masjid Agung Kasepuhan Cirebon. Itulah pula sebabnya mengapa Masjid Perbutulan tidak berdekatan dengan lokaswi Balai Desa pada umumnya. Selanjutnya mengingat penduduknya yang relatif masih sedikit, Pemerintah Desa dan masyarakat Perbutulan tidak memandang perlu membangun masjid baru, apalagi pelaksanaan shalat Jum’at di masjid yang dibangun Kyai Arief tersebut sudah turun temurun yang didukung dengan sosok/figur Pesantren. Di Desa Perbutulan, sekolah/lembaga pendidikan yang ada pada saat itu hanya madrasah dan baru pada tahun 1976 masuk Sekolah Dasar (SD) Inpres.
‘Kampung Damai berdiri di atas dan untuk semua golongan’
Kampung Damai Cirebon
Kampung Damai Cirebon
Kampung Damai Cirebon
Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa, terutama di Indonesia....
Sebagai lembaga pendidikan yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakat, pesantren juga memiliki peran dalam...
Balai Pendidikan dan Dakwah adalah lembaga yang bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan pendidikan dengan...
‘Kampung Damai berdiri di atas dan untuk semua golongan’
© 2023